Mengintai Ruang Insaf
Karya : Shukri Abdullah
Semakin berat kejahilan
terpikul di bahu
semakin jauh perjalanan
memburu nur-Mu.
Sewaktu berlari di padang hidup
kerap kakiku tersadung selirat akar
tubuhku tercalar duri pidana
pada samar kejauhan
ancala mulia makin kabur
dan menghilang.
Sekadar songsang aksara kata
tanpa kembali ke tunjang makna,
”Apakah dalam sarat khilaf
masih terbuka ruang untuk
dianugerahkan keinsafan?”
Rabb,
moga pintu taubat-Mu terbuka
sebelum api dari bara itu menyala.
MAKSUD RANGKAP PERTAMA
Penyajak berasakan semakin banyak kejahilan
(dosa) yang dilakukan, dia merasakan dirinya semakin jauh untuk mendapatkan hidayah Tuhan.
MAKSUD RANGKAP KEDUA
Sewaktu penyajak meneruskan perjalanan hidup,
kerap kali dia melakukan kesilapan.
Hingga mendapat kesan daripada kejahatan.
Akibatnya jalan menuju kebenaran dan kemuliaan semakin sukar diperoleh dan semakin menghilang.
MAKSUD RANGKAP KETIGA
Dengan melakukan sesuatu kesalahan,
tanpa kembali ke pangkal jalan.
Penyajak mempersoalkan jika banyak melakukan dosa, masih terdapatkah peluang untuk kembali ke pangkal jalan.
MAKSUD RANGKAP KEEMPAT
Penyajak berdoa kepada Tuhan agar menerima taubatnya sebelum dia meninggal dunia (sebelum dia dimasukkan ke dalam neraka)
Tema dan persoalan
- tentang ketinggian nilai remaja berdasarkan usia muda mereka ( masa muda yang sangat bernilai )
Persoalan
- perlunya remaja memiliki jati diri yang kuat / teguh
- keberanian remaja dalam menempuh liku-liku hidup
- perlunya remaja menimba ilmu dalam usia muda mereka
- remaja perlu mencari hala tuju yang betul dalam menempuhi kehidupan mereka yang penuh dengan cabaran
Nada
- bernada sinis.
- Ia dianggap sesuai dengan sajak ini kerana sajak ini merupakan seruan dan nasihat penyajak kepada para remaja agar menghargai masa remaja mereka
Nilai
- keberanian- menempuh dugaan hidup ( penuh dengan cabaran )
- kerajinan – rajin menuntut ilmu
- rasional – membezakan baik dan buruk sesuatu perkara
- kebijaksanaan – remaja perlu bijak mengatur masa depan ke arah yang lebih baik
- menghargai – remaja disaran menghargai usia remaja mereka
Gaya Bahasa
1. Pemilihan kata atau diksinya indah.
Contoh : tubuhku tercalar duri pidana.
2. Aliterasi :pengulangan konsonan n
Contoh : Tanpa kembali ke tunjang makna (rangkap 3 baris 2)
3. Pengulangan konsonan k
Contoh : kerap kakiku tersadung selirat akar (rangkap 2, baris 2)
4. Dialog
Contoh : “Apakah dalam sarat khilaf masih terbuka ruang untuk dianugerahkan keinsafan?”
5. Asonansi :pengulangan vokal i
Contoh : Sewaktu berlari di padang hidup. (rangkap 2, baris 1)
6. Pengulangan vokal u
Contoh : masih terbuka ruang untuk (rangkap 3, baris 4)
7. Metafora
Contoh : Sewaktu berlari di padang hidup (rangkap 2, baris 1)
8. Hiperbola
Contoh : Tubuhku tercalar duri pidana (rangkap 2, baris 3)
9. Penggunaan bahasa asing.
Contoh : Rabb (bahasa arab)
10. Sinkope
Contoh : Kerap kakiku tersadung selirat akar.
Pengajaran
- kita hendaklah berani menempuh dugaan hidup
- kita hendaklah rajin menuntut ilmu
- kita hendaklah yakin pada diri sendiri dan mempunyai pendirian yang tetap
- kita hendaklah menghargai zaman muda dengan melaksanaka / memenuhkannya dengan usaha dan kemampuan yang kita ada kearah kejayaan
